Untuk menjadi trader profitable sebenarnya mudah, cukup dengan menguasai strategi trading dengan 3 pola candlestick ini Anda sudah bisa menjadi seorang trader handal dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Mempelajari analisa teknikal sebanrnya sangat mudah. Banyak trader justru menyingkirkan indikator dari chart untuk bisa membaca sinyal Price Action dengan lebih jelas dan menerapkan strategi Naked Trading. Jika tak yakin, coba saja simak pengalaman trader pro Barbara Rockefeller dan Toni Turner. Bahkan dalam 10 aturan trading Dennis Gartman, terselip pasal yang berbunyi: Sistem rumit akan menelurkan kebingungan, sedangkan kesederhanaan melahirkan keanggunan.
Strategi Naked Trading biasanya memang 'telanjang' dari penampakan indikator-indikator macam MA, RSI, CCI, dan kawan-kawannya. Paling banter, Naked Trader menggunakan tool sederhana seperti trendline atau garis horizontal untuk menandai support resistance. Selebihnya, pola chart dan candlestick yang lebih 'jujur' dalam merefleksikan sentimen pasar diandalkan sebagai 'pemberi informasi' utama.
Kebanyakan trader bisa memahami keunggulan Naked Trading, tapi tidak semuanya berani mencoba. Ada yang memang sudah nyaman dengan indikator andalannya, tapi ada pula yang masih ragu karena harus menyelami teori Price Action dan Price Pattern dulu. Kedua metode itu memang terlihat sederhana, tapi dianggap sulit dipahami oleh sebagian trader karena membutuhkan ketelitian untuk mengenali pola-pola harga.
Nah, jika Anda termasuk dalam kelompok trader kedua, tak perlu gentar untuk belajar menerapkan strategi Naked Trading. Sebagai awalan, Anda bisa berfokus pada 3 teknik sederhana berikut yang relatif mudah dipahami oleh Naked Trader pemula:
Strategi Naked Trading biasanya memang 'telanjang' dari penampakan indikator-indikator macam MA, RSI, CCI, dan kawan-kawannya. Paling banter, Naked Trader menggunakan tool sederhana seperti trendline atau garis horizontal untuk menandai support resistance. Selebihnya, pola chart dan candlestick yang lebih 'jujur' dalam merefleksikan sentimen pasar diandalkan sebagai 'pemberi informasi' utama.
Kebanyakan trader bisa memahami keunggulan Naked Trading, tapi tidak semuanya berani mencoba. Ada yang memang sudah nyaman dengan indikator andalannya, tapi ada pula yang masih ragu karena harus menyelami teori Price Action dan Price Pattern dulu. Kedua metode itu memang terlihat sederhana, tapi dianggap sulit dipahami oleh sebagian trader karena membutuhkan ketelitian untuk mengenali pola-pola harga.
Nah, jika Anda termasuk dalam kelompok trader kedua, tak perlu gentar untuk belajar menerapkan strategi Naked Trading. Sebagai awalan, Anda bisa berfokus pada 3 teknik sederhana berikut yang relatif mudah dipahami oleh Naked Trader pemula:
1. Strategi Breakout Candle Doji Star
![]() |
Perbandingan Candlestick Umum dan Doji |
Karena hanya terdiri dari satu candle dan bertebaran di mana-mana, Doji jarang diperhatikan oleh para pemula dan tidak dianggap serius oleh kebanyakan trader berpengalaman. Namun sebenarnya, ada cara trading dengan Doji yang bisa diandalkan. Strategi ini diulas oleh Justin Bennett dari Daily Price Action sebagai metode teknikal yang efektif untuk Naked Trader level beginner.
Pertama-tama, perlu diperhatikan bahwa Doji yang digunakan dalam strategi Naked Trading ini bukanlah sembarang Doji. Hanya Doji Star (Indecision Doji) di time frame minimal H4 yang memenuhi kriteria sebagai pemicu sinyal. Apabila Anda belum memahami jenis-jenis Doji dan bagaimana cara membedakannya, beberapa bentuk candlestick Doji seperti gambar dibawah:
![]() |
4 Macam Pola Doji - Analisa Teknikal |
- Level support resistance yang teruji.
- Swing point dalam suatu trend.
- Titik bounce di area trendline.
- Setup teknikal lain yang menunjukkan indikasi break atau bounce.
![]() |
Contoh Membaca Pola Candlestick Doji Yang Benar |
![]() |
Contoh Pola Doji Reversal |
Intisari penggunaan strategi Naked Trading ini adalah filter Doji, karena pola tersebut begitu sering muncul di chart dan tidak semuanya memiliki sinyal yang dapat diandalkan. Selain itu, perlu diingat bahwa istilah breakout tidak merujuk pada penembusan harga terhadap level penting, tapi pergerakan candle kedua yang menembus High atau Low Doji Star.
![]() |
Contoh Pola Doji Breakout High dan Low |
2. Pola Flag Untuk Mengenali Penerusan Trend
Jika mengamati Doji dirasa terlalu sulit karena Anda kurang telaten melihat detail pola candle satu per satu, maka strategi Naked Trading dengan pola harga atau Price Pattern bisa menjadi solusi. Sebenarnya ada banyak jenis pola harga yang bisa diikuti, tapi di sini kita hanya akan membahas pola Flag (bendera) yang bisa dimanfaatkan untuk melengkapi strategi penerusan trend.
Pada dasarnya, pola Flag terbentuk dari koreksi harga di tengah trend. Karena koreksi tersebut berlawanan dengan arah trend, harga seakan-akan memberi sinyal pembalikan. Padahal koreksi tersebut hanya bersifat sementara dan harga akan kembali ke trend utama. Ketika proyeksi tersebut benar terjadi, maka di saat itulah pola Flag terkonfirmasi. Ilustrasinya seperti ini:
Pada dasarnya, pola Flag terbentuk dari koreksi harga di tengah trend. Karena koreksi tersebut berlawanan dengan arah trend, harga seakan-akan memberi sinyal pembalikan. Padahal koreksi tersebut hanya bersifat sementara dan harga akan kembali ke trend utama. Ketika proyeksi tersebut benar terjadi, maka di saat itulah pola Flag terkonfirmasi. Ilustrasinya seperti ini:
![]() |
Contoh Pola Bullish dan Bearish Flag |
Untuk memanfaatkan pola ini, ada baiknya Anda menunggu sinyal buy sampai harga terkonfirmasi menembus High sebelumnya. Untuk sinyal sell, sebaiknya tunggu hingga terdapat breakout dari Low terakhir. Sebelum ada candle yang tertutup di luar High atau Low tersebut, pola Flag tidak akan terkonfirmasi dan kemungkinan reversal masih terbuka lebar.
![]() |
Contoh Bullish Flag Entry |
Berbeda dengan strategi Doji Star yang sebaiknya tidak diterapkan di time frame kecil (H1 ke bawah), analisa teknikal dengan pola Flag dapat diandalkan di chart H1. Poin utama dari strategi ini adalah untuk memanfaatkan koreksi sementara agar bisa entry mengikuti trend yang sedang berjalan. Jadi akan sangat berisiko jika Anda tidak memastikan kondisi trending sebelum mengidentifikasi pola Flag. Untuk mengkonfirmasi kekuatan trend tanpa indikator, Anda bisa menggunakan tips-tips yang tersaji di artikel ini.
3. Candle Rejection Untuk Mengenali Reversal
Candle rejection menandakan penolakan pasar untuk mendorong harga ke level yang lebih rendah atau tinggi dari trend sebelumnya. Sebagai contoh, bullish rejection terbentuk dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Harga close di level yang lebih tinggi dari Open.
- Shadow bawah jauh lebih panjang dari shadow atas. Dalam beberapa kasus, candle bullish rejection tidak memiliki shadow atas sama sekali.
![]() |
Contoh Pola Candle Bullish Rejection |
Sedangkan bearish rejection memiliki karakteristik seperti ini:
- Close harga lebih rendah dari level Open-nya.
- Shadow atas jauh lebih panjang dari shadow bawah. Bearish rejection biasanya juga tidak memiliki shadow bawah.
![]() |
Contoh Pola Candle Bearish Rejection |
Ketidakseimbangan dalam formasi candle rejection mengisyaratkan penolakan pasar untuk melanjutkan trend di arah yang sama. Pada candle bearish rejection misalnya, harga memang mencatatkan level High yang jauh lebih besar dari Low. Namun demikian, proyeksi kenaikan tidak terpenuhi karena pada akhirnya, candle ditutup di harga yang lebih rendah dari posisi open-nya. Ini menandakan keengganan buyer untuk terus mendorong harga, sehingga terbukalah ruang bagi para seller untuk mengambil alih.
Seperti halnya strategi Naked Trading dengan Doji Star, ada syarat-syarat yang perlu dipenuhi dalam pemanfaatan candle rejection. Untuk metode ini, yang perlu Anda perhatikan adalah:
- Posisi candle rejection. Karena mengindikasikan aksi pasar yang menolak untuk melanjutkan trend, formasi candle ini menandakan sinyal reversal yang biasanya terjadi di akhir trend. Jadi setup bullish rejection terbaik adalah ketika pola tersebut sudah didahului oleh gelombang bearish, begitu pula sebaliknya untuk bearish rejection yang seharusnya didahului pergerakan bullish.
- Support resistance. Batas-batas support resistance perlu ditentukan dan diperhatikan untuk mendapatkan sinyal pembalikan dari candle rejection. Jika bearish rejection tidak menyentuh resistance misalnya, maka sinyal pembalikan tidak bisa dikatakan valid. Berikut adalah contoh candle rejection yang tidak terbentuk di area support resistance.
![]() |
Contoh Pola Rejection Yang Salah |
- Dalam kondisi trending, candle rejection bisa dimanfaatkan hanya jika pola tersebut muncul di akhir pullback. Untuk mempermudah pengamatan ini, Anda bisa menggunakan trendline, kemudian perhatikan saat harga menguji trendline dan gagal menembusnya. Jika retest tersebut ditandai dengan candle rejection, maka hal itu bisa menjadi sinyal yang cukup valid.
![]() |
Contoh Pullback Bearish Rejection |
Dengan memperhatikan syarat-syarat di atas, berikut adalah aturan untuk strategi Naked Trading dengan candle rejection:
- Perkiraan untuk arah harga berikutnya terbaca bullish jika candle bullish rejection terbentuk di akhir downtrend dan shadow bawahnya mencapai area support. Open buy disarankan saat candle selanjutnya juga bersifat bullish dan menembus level Close dari pola candle rejection.
![]() |
Contoh Resistance Berubah Menjadi Support |
- Perkiraan untuk arah harga berikutnya terbaca bearish jika candle bearish rejection muncul di ujung uptrend, dengan shadow atas yang menyentuh area resistance. Open sell sebaiknya dilakukan jika candle selanjutnya juga bersifat bearish dan sudah bergerak menembus Close dari bearish rejection.
![]() |
Contoh Bearish Rejection |
Strategi Naked Trading Juga Butuh Dua Hal Ini
Semudah apapun strategi trading Anda, jangan lupakan pengaturan Money Management (MM) yang baik dan kontrol emosi dalam trading. Dengan MM yang baik, Anda bisa meminimalisir loss dan memaksimalkan profit sesuai kemampuan modal. Sedangkan kontrol emosi membantu Anda tetap disiplin menerapkan strategi pilihan. Paul Tudor Jones berkata, "Tidak ada yang benar atau salah dalam trading pada pasar apapun. Yang ada hanyalah jika emosi Anda tinggi, berarti Anda salah dan cepat atau lambat Anda akan kalah."
No comments:
Post a Comment